To: Webmaster
From:
Wanita adalah pelaku bisnis yang tangguh
mamacantik@gmail.com
FOTO/GAMBAR/BANERT :
* File is attached: batik1.jpg
Message:
Wanita adalah pelaku bisnis yang tangguh. Tak ayal, wanita memberikan
sumbangan yang signifikan terhadap perekonomian di Indonesia. Namun
sayangnya, perkembangan ini masih sering terhambat karena adanya
kendala-kendala. Seandainya bisa menemukan jalan untuk melewati
hambatan-hambatan ini, tak ayal perekonomian bisa lebih baik.
Setidaknya terdapat beberapa poin kendala bagi para wanita untuk mulai
berbisnis, yakni:
1. Kodrat
Kondisi kodrat wanita untuk melakukan tugas-tugasnya sebagai wanita
kadang menghambat mobilisasinya. Wanita memiliki kodrat yang sulit
dielakkan. Misal, kondisi siklus menstruasi bulanan yang membuatnya
sulit untuk bisa 30 hari beraktivitas, kondisi hamil, lalu menyusui,
juga harus menjaga anak. Alhasil, mobilisasi wanita dibandingkan pria
bisa dibilang terpaut jauh dan membuat wanita tidak bisa seaktif
pria.
2. Peran ganda
Peran ganda yang ia harus lakukan di rumah, lalu sekaligus di tempat
usahanya, belum lagi jika ia harus mengurus anggota keluarganya yang
lain.
3. Kekurangan pengalaman berusaha
Tak banyak wanita yang berani memulai langkah karena alasan belum
berpengalaman. Padahal, dengan ia berani mencoba dan tak takut gagal,
ia akan memiliki pengetahuan lewat pengalaman itu. Contohnya, saat
krisis moneter pada 1998, ketika banyak pria yang terkena pemecatan,
kegigihan wanita untuk mencari nafkah lewat usaha makin terlihat.
Makin banyak wanita yang berani membuka usaha kecil-kecilan untuk
menghidupi keluarganya.
4. Kurang percaya diri
Yang paling terutama mengapa wanita tidak percaya diri adalah karena
kurangnya pengetahuan dan informasi bagi mereka untuk mulai berbisnis.
Ditambah lagi karena dari keluarga atau dari orang-orang di sekitarnya
tidak mengajarkannya cara untuk berbisnis, dalam hal ini, pengalaman
mereka pun juga kurang. Tak heran, wanita seringkali kurang percaya
diri.
5. Malas berurusan dengan bank
Mulai dari perjalanan menuju bank, lalu berhadapan dan berurusan
dengan administrasi saja sudah membuat para wanita enggan untuk mau
memulai langkahnya. Belum lagi, ketika ia harus mengajukan pinjaman,
ia harus memikirkan agunannya, yang umumnya, tak banyak pula ia
miliki. (*/smallbiz/AS)
0 komentar:
Posting Komentar